PENILAIAN
Menurut Depdiknas (2004) Penilaian (assessment)
adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk
memperoleh informasi tentang sejauhmana hasil belajar siswa atau ketercapaian
kompetensi (rangkaian kemampuan) siswa. Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengukur pencapaian hasil belajar Peserta Didik. Penilaian menjawab
pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau hasil belajar seorang siswa Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk
memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar
peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga
menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Penilaian dapat
dilakukan selama pembelajaran berlangsung (penilaian proses) dan setelah
pembelajaran usai dilaksanakan (penilaian hasil/produk).
Ciri penilaian menurut Sudjana (2005)
adalah adanya objek atau program yang di-nilai dan adanya kriteria sebagai
dasar untuk membandingkan antara kenyataan berdasarkan kriteria. Perbandingan
tersebut dapat bersifat mutlak artinya hasil perbandingan tersebut
menggambarkan posisi objek yang dinilai ditinjau dari kri-teria yang berlaku.
Sedangkan perbandingan bersifat relatif, artinya hasil perbandingan lebih
menggambarkan posisi suatu objek lainnya dengan bersumber pada kriteria yang
sama.
TUJUAN PENILAIAN
Sudjana
(2005) menyebutkan bahwa tujuan dari penilaian adalah:
1. Mendeskripsikan
kecakapan belajar pada siswa sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangan
dalam berbagai bidang studi atau mata pelajaran yang ditempuhnya.
2. Mengetahui
keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah, yakni seberapa jauh
keefektifannya dalam mengubah tingkah laku para siswa ke arah tujuan pendidikan
yang diharapkan.
3. Menentukan
tindak lanjut hasil penilaian, yakni melakukan perbaikan dan penyempurnaan
dalam hal progam pendidikan dan pengajaran serta stra-tegi pelaksanaannya.
4. Memberikan
pertanggungjawaban (accountability) dari pihak sekolah ke-pada
pihak-pihak yang berkepentingan.
FUNGSI PENILAIAN
Tujuan pembelajaran pada hakikatnya adalah
perubahan tingkah laku pada diri siswa. Oleh sebab itu dalam penilaian
hendaknya diperiksa sejauh mana perubahan tingkah laku siswa telah terjadi
melalui proses belajarnya. Dengan mengetahui tercapai tidaknya tujuan
pembelajaran, dapat diambil tindakan perbaikan proses pembelajaran dan
perbaikan siswa yang bersangkutan. Dengan perkataan lain, hasil penilaian tidak
hanya bermanfaat untuk mengetahui tercapai tidaknya perubahan tingkah laku
siswa, tetapi juga sebagai umpan balik bagi upaya memperbaiki proses
pembelajaran.
Dalam penilaian ini dilihat sejauh mana
keefektifan proses pebelajaran dalam mengupayakan perubahan tingkah laku siswa.
Oleh sebab itu, penilaian hasil dan proses belajar saling berkaitan satu sama
lain sebab hasil belajar yang dicapai siswa merupakan akibat dari proses
pembelajaran yang ditempuhnya (pengalaman belajarnya). Sejalan dengan
pengertian diatas maka penilaian berfungsi sebagai berikut:
a. Alat
untuk mengetahui tercapai-tidaknya tujuan pembelajaran. Dengan fungsi ini maka
penilaian harus mengacu pada rumusan-rumusan tujuan pembelajaran sebagai
penjabaran dari kompetensi mata pelajaran.
b. Umpan
balik bagi perbaikan proses belajar-mengajar. Perbaikan mungkin dilakukan dalam
hal tujuan pembelajaran, kegiatan atau pengalaman belajar siswa, strategi
pembelajaran yang digunakan guru, media pembelajaran, dll.
c. Dasar
dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa kepada para orang tuanya. Dalam
laporan tersebut dikemukakan kemampuan dan kecakapan belajar siswa dalam
berbagai bidang studi atau mata pelajaran dalam bentuk nilai-nilai prestasi
yang dicapainya.
PENILAIAN PROSES PEMBELAJARAN
Penilaian proses merupakan
penilaian yang menitikberatkan sasaran penilaian pada tingkat efektivitas
kegiatan belajar mengajar dalam rangka pencapaian tujuan pengajaran. Penilaian
proses pembelajaran adalah upaya memberi nilai terhadap kegiatan belajar
mengajar yang dilakukan oleh siswa dan guru dalam mencapai tujuan-tujuan
pengajaran. Penilaian proses merupakan upaya mengumpulkan informasi tentang
kemajuan belajar siswa. Penilaian proses belajar mengajar menyangkut penilaian
terhadap kegiatan guru, kegiatan siswa, pola interaksi guru-siswa dan keterlaksanaan
proses belajar mengajar.
Sasaran yang dinilai dalam penilaian
proses adalah tingkat efektivitas KBM dalam rangka pencapaian tujuan
pengajaran. Jenis penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui kemajuan belajar
siswa untuk keperluan perbaikan dan peningkatan kegiatan belajar siswa serta
untuk memperoleh umpan balik bagi perbaikan pelaksanaan kegiatan
belajar-mengajar.
Penilaian proses dan hasil belajar
dilakukan untuk memantau kemajuan siswa dan menilai penguasaan kompetensi yang
diharapkan. Hasil penilaian ini mencerminkan tingkat efektivitas pembelajaran. Penilaian
proses dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti tanya jawab,
observasi partisipasi siswa dalam diskusi, atau observasi kinerja dalam
berlatih menguasai keterampilan tertentu, yang disertai dengan balikan. Oleh
karena fungsinya untuk memantau dan memperbaiki, maka penilaian proses harus
dilakukan secara berkesinambungan.
Penilaian proses pembelajaran menggunakan
pendekatan penilaian otentik
(authentic assesment) yang menilai kesiapan siswa, proses, dan hasil
belajar secara utuh. Penilaian proses dan hasil belajar siswa tercermin dalam
nilai ujian tengah semester, nilai ujian akhir semester, dan nilai akhir siswa
dalam mata pelajaran tersebut. Nilai–nilai ini digunakan oleh guru dan tim
sekolah sebagai salah satu tolok ukur efektivitas pembelajaran, yang kemudian
ditindaklanjuti dengan perbaikan jika diperlukan.
Untuk mengetahui kegiatan kemajuan
belajar, serta hasil belajar dapat digunakan 3 jenis penilaian, yaitu : ulangan
harian (formatif), tugas dan pekerjaan rumah, serta ulangan umum (sumatif).
1) Ulangan
harian dapat dilakukan dalam bentuk tulis, lisan/mencongak, perbuatan, dan
pengamatan pada setiap akhir pokok bahasan. Ulangan harian dilaksanakan minimal
4 kali dalam satu semester.
2) Tugas
dan pekerjaan rumah dilaksanakan untuk setiap mata pelajaran di setiap
tingkatan/kelas. Pemberian tugas dan pekerjaan rumah dilakukan secara teus
menerus dengan menggunakan teknik yang bervariasi, sesuai dengan karakteristik
mata pelajaran (pokok bahasan). Pelaksanaan pemberian tugas dan pekerjaan rumah
hendaknya memperhatikan ketentuan-ketentuan berikut.
a)
Jumlah tugas dan pekerjaan rumah hendaknya tidak memberatkan siswa.
b)
Tujuan pokok pemberian tugas dan pekerjaan rumah adalah agar siswa dapat
menerapkan atau menggunakan apa yang telah dipelajarinya.
c)
Waktu pemberian tugas dan pekerjaan rumah diatur sedemikian rupa, sehingga
tidak terjadi dalam waktu yang sama.
3) Ulangan
umum (sumatif) dilakukan dalam bentuk tulis, lisan, atau perbuatan pada akhir
semester. Alat penilaian yang digunakan disesuaikan dengan karakteristik setiap
mata pelajaran, tingkat kelas, dan kondisi yang ada. Bentuk soal uraian lebih
diutamakan, dengan maksud untuk merangsang daya pikir siswa dan melatih siswa
dalam mengemukakan pendapat, tanggapan, dan pemikirannya
Jenis penilaian yang pertama dari kedua
(ulangan dan tugas/pekerjaan rumah) dapat dikategorikan sebagai penilaian
proses, sedangkan jenis penilaian yang ketiga (ulangan umum) termasuk penilaian
hasil belajar. Penilaian proses dapat dilakukan dengan menggunakan dua
jenis alat penilaian, yakni menggunakan alat yang berupa tes dan nontes. Jenis
tes yang dapat digunakan berupa tes tulis, tes lisan, dan tes
perbuatan/tindakan. Para ahli menyarankan, sebaiknya tes yang digunakan dalam
penilaian proses berupa tes uraian, bukan tes objektif, dengan pertimbangan tes
uraian dapat mendorong siswa untuk berpikir analitis, kritis, dan kreatif.
Penilaian proses dan hasil belajar siswa
tercermin dalam nilai ujian tengah semester, nilai ujian akhir semester, dan
nilai akhir siswa dalam mata pelajaran tersebut. Nilai–nilai ini digunakan oleh
guru dan tim sekolah sebagai salah satu tolok ukur efektivitas
pembelajaran, yang kemudian ditindaklanjuti dengan perbaikan jika diperlukan.
Pusat perhatian penilaian proses belajar
adalah tingkat efektivitas proses kegiatan belajar dalam mencapai tujuan
pengajaran sedangkan pusat perhatian penilaian hasil belajar adalah tingkat
penguasaan peserta didik terhadap materi yang dipelajari. Keduanya bersifat
saling mengisi, masalah proses dan hasil sama pentingnya. Hasil yang baik dapat
dicapai jika proses belajar mengajarnya baik dan proses yang baik akan dapat melahirkan
hasil yang baik pula.
Tujuan penilaian proses belajar mengajar
pada hakikatnya adalah untuk mengetahui kegiatan belajar mengajar, terutama
efesiensi, keefektifan, dan produktivitas dalam mencapai tujuan pengajaran.
Dimensi penilaian proses belajar mengajar berkenaan dengan komponen-komponen
proses belajar mengajar seperti:
1. Tujuan pengajaran atau instruksional
2. Bahan pengajaran
3. Kondisi siswa dan kegiatan belajarnya.
4. Kondisi guru dan kegiatan belajarnya.
5. Alat dan sumber belajar yang digunakan.
6. Tehnik dan cara pelaksanaan penilaianya
KRITERIA PENILAIAN PROSES
Penilaian proses belajar mengajar memiliki
beberapa kriteria, dimana Kriteria ini
penting sebagai tolok ukur keberhasilan proses belajar-mengajar.
1. Konsistensi kegiatan belajar mengajar dengan
kurikulum.
Kurikulum adalah program belajar mengajar
yang telah ditentukan sebagai acuan apa yang seharusnya dilaksanakan. Keberhasilan
proses belajar mengajar dilihat sejauh mana acuan tersebut dilaksanakan secara
nyata dalam bentuk dan aspek-aspek:
a.Tujuan-tujuan pengajaran
b.Bahan pengajaran
yang diberikan
c.Jenis kegiatan
yang dilaksanakan
d.Cara
melaksanakan setiap jenis kegiatan
e. Peralatan
yang digunakan untuk masing-masing kegiatan
f. Penilaian
yang digunakan untuk setiap tujuan.
2. Keterlaksanaannya oleh guru
Dalam hal ini adalah sejauh mana kegiatan program yang
telah dilaksanakan oleh guru tanpa mengalami hambatan dan kesulitan yang
berarti. Dengan apa yang direncanakan dapat diwujudkan sebagaimana seharusnya,
keterlaksanaan ini dapat dilihat dalam hal :
a. Mengkodisikan kegiatan belajar siswa.
b. Menyiapkan alat, sumber dan perlengkapan
belajar.
c. Waktu yang disediakan untuk waktu belajar
mengajar.
d. Memberikan bantuan dan bimbingan belajar
kepada siswa.
e. Melaksanakan proses dan hasil belajar
siswa.
f. Menggeneralisasikan hasil belajar saat
itu dan tindak lanjut untuk kegiatan belajar mengajar berikutnya.
3. Keterlaksanaannya oleh siswa
Dilihat sejauh mana siswa melakukan kegiatan
pembelajaran dengan program yang telah ditentukan guru tanpa mengalami hambatan
dan kesulitan yang berarti, hal ini mencakup:
a. Memahami dan
mengikuti petunjuk yang diberikan oleh guru.
b. Semua siswa turut
melakukan kegiatan belajar.
c. Tugas-tugas
belajar dapat diselesaikan sebagaimana mestinya.
d. Manfaat semua
sumber belajar yang disediakan guru.
e. Menguasai
tujuan-tujuan pengajaran yang telah ditetapkan guru.
4. Motivasi belajar siswa
Keberhasilan proses belajar-mengajar dapat dilihat
dalam motivasi belajar yang ditujukan para siswa pada saat melaksanakan
kegiatan belajar mengajar . dalam hal :
a. Minat dan
perhatian siswa terhadap pelajaran.
b. Semangat siswa
untuk melakukan tugas-tugas belajarnya.
c. Tanggung jawab
siswa dalam mengerjakan tugas-tugas belajarnya.
d. Reaksi yang
ditunjukan siswa terhadap stimulus yang diberikan guru.
e. Rasa senang dan
puas dalam mengerjakan tugas yang diberikan.
5. Keaktifan para siswa dalam kegiatan belajar
Penilaian proses belajar mengajar terutama adalah
melihat sejauh mana keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar ,
keaktifan siswa dapat dilihat dalam hal :
a. Turut serta dalam
melaksanakan tugas belajarnya.
b. Terlibat dalam
pemecahan masalah.
c. Bertanya kepada
teman atau guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapi.
d. Berusaha tahu
mencari informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah.
e. Melaksanakan
diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru.
f. Menilai kemampuan
dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya.
g. Melatih diri dalam
memecahkan masalah atau soal yang sejenis.
h. Kesempatan
mengunakan atau menerapkan apa yang telah diperolehnya dalam menyelesaikan
tugas atau persoalan yang dihadapinya.
6. Interaksi guru dan siswa
Interaksi guru dan siswa berkenaan dengan hubungan
timbal balik dalam melakukan kegiatan belajar mengajar, hal ini dapat dilihat:
a.
Tanya jawab atau
dialog antara guru dengan siswa atau antara siswa dengan siswa.
b.
Bantuan guru
terhadap siswa yang mengalami kesulitan belajar, baik secara individual mupun
secara kelompok.
c.
Dapatnya guru dan
siswa tertentu dijadikan sumber belajar.
d.
Senangtiasa
beradanya guru dalam situasi belajar mengajar sebagai fasilitator belajar.
e.
Tampilnya guru
sebagai pemberi jalan eluar manakala siswa menghadapi jalan buntu dalam tugas
belajarnya.
f.
Adanya kesempatan
mendapat umpan balik secara berkesinambungan dari hasil belajar yang diperoleh
siswa.
7. Kemampuan atau keterampilan guru mengajar
Keterampilan guru mengajar merupakan puncak keahlian
guru yang professional dalam hal bahan pengajaran, komunikasi dengan siswa,
metode mengajar, dll. Beberapa indikator dalam menilai kemampuan ini antara
lain :
a.
Menguasai bahan
pelajaran yang diajarkan kepada siswa.
b.
Terampil
berkomunikasi dengan siswa.
c.
Menguasai kelas
sehingga dapat mengendalikan kegiatan kelas.
d.
Terampil
mengunakan berbagai alat dan sumber belajar.
e.
Terampil
mengajukan pertanyaan, baik lisan maupun tulisan.
8. Kualitas hasil belajar yang diperoleh siswa
Salah satu keberhasilan proses belajar-mengajar
dilihat dari hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Dalam hal ini aspek yang
dilihat antara lain:
a.
Perubahan
pengetahuan, sikap dan perilaku siswa setelah menyelesaikan pengalaman
belajarnya.
b.
Kualitas dan
kuantitas penguasaan tujuan instruksional oleh para siswa.
c.
Jumlah siswa yang
dapat mencapai tujuan instruksional minimal 75 dari jumlah intrusional yang
harus dicapai.
d.
Hasil belajar
tahan lama diingat dan dapat digunakan sebagai dasar dalam mempelajari bahan
berikutnya.
ASPEK PENILAIAN
Tujuan IPA (Sains)
adalah menguasai pengetahuan IPA (Sains), memahami dan menerapkan konsep IPA,
menerapkan keterampilan proses, dan mengembangkan sikap. Tujuan penilaian ini
sejalan dengan tiga aspek dalam kerangka kurikulum IPA seperti ditunjukkan di bawah:
1. Penilaian Pengetahuan, pemahaman dan
penerapan konsep IPA
2. Penilaian Keterampilan dan Proses
3. Penilaian karakter dan sikap (sikap
ilmiah)
Penjelasan ketiga jenis penilaian tersebut
di atas adalah sebagai berikut:
1. Penilaian Pengetahuan, Pemahaman dan
Penerapan Konsep IPA
Penilaian pengetahuan
IPA merupakan produk dari pembelajaran IPA. Penilaian ini bertujuan untuk
melihat penguasaan peserta didik terhadap fakta, konsep, prinsip, dan
hukum-hukum dalam IPA dan penerapannya dalam kehidupan. Peserta didik
diharapkan dapat menggunakan pemahamannya tersebut untuk membuat keputusan,
berpartisipasi di masyarakat, dan menanggapi isu-isu lokal dan global.
2. Penilaian Keterampilan Proses
Penilaian dilakukan
tidak hanya terhadap produk, tetapi juga proses. Penilaian proses IPA dilakukan
terhadap keterampilan proses IPA, meliputi keterampilan dasar IPA dan
keterampilan terpadu tingkat awal. Keterampilan proses IPA dasar meliputi
observasi, inferensi, melakukan pengukuran, menggunakan bilangan, klasifikasi,
komunikasi, dan prediksi. Di samping itu, peserta didik mulai diperkenalkan
dengan kemampuan melakukan percobaan sederhana dengan dua variabel atau lebih
untuk menguji hipotesis tentang hubungan antar variabel. Peserta didik juga
dilatih mengkomunikasikan hasil belajarnya melalui berbagai bentuk sepeti
debat, diskusi, presentasi, tulisan, dan bentuk ekspresif lainnya. Dari
berbagai keterampilan proses ilmiah, berikut adalah enam keterampilan dasar
yang perlu dikuasai untuk peserta didik.
a. Observasi
Penilaian keterampilan melakukan observasi
dinilai pada saat melakukan observasi dalam rangka memperoleh data hasil
penginderaan terhadap objek dan fenomena alam menggunakan panca indera.
Informasi yang diperoleh menimbulkan rasa ingin tahu, pertanyaan, interpretasi,
dan investigasi.
b. Komunikasi
Keterampilan berkomunikasi secara ilmiah
menggunakan berbagai cara, seperti menggunakan grafik, carta, peta, simbol,
diangram, rumus matematis, dan demonstrasi visual, baik secara tertulis maupun
lisan.
c. Klasifikasi
Keterampilan melakukan klasifikasi
diperlukan untuk mengelompokkan berbagai objek untuk mempermudah
mempelajarinya, berdasarkan persamaan, perbedaan, dan saling keterkaitan obyek.
d. Pengukuran
Keterampilan melakukan pengukuran
menggunakan alat ukur standar untukmelakukan observasi secara kuantitatif,
membandingkan, dan mengklasifikasikan, serta mengkomunikasikannya secara
efektif. Alat pengukuran meliputi penggaris, meteran, neraca, gelas ukur, termometer,
pH meter, Higrometer, dan sebagainya.
e. Inferensi
Keterampilan melakukan interpretasi dan
menjelaskan kejadian di sekitar kita.Kemampuan ini dibutuhkan antara lain untuk
menyusun hipotesis. Interpretasi menghubungkan pengalaman lampau dengan apa
yang sedang dilihat.
f. Prediksi
Keterampilan melakukan prediksi ditentukan
oleh observasi yang teliti dan inferensi untuk memprediksi apa yang akan
terjadi untuk menentukan reaksi yang tepat terhadap lingkungan.
g. Percobaan Sederhana
Keterampilan melakukan percobaan diawali
dengan kemampuan menyusunpertanyaan, mengidentifikasi variabel, mengemukakan
hipotesis, mengidentifikasi variabel kontrol, membuat desain percobaan,
melakukan percobaan, mengumpulkan data, dan interpretasi data.
3. Penilaian sikap
Penilaian sikap
ilmiah meliputi sikap obyektif, terbuka, tidak menerima begitusaja sesuatu
sebagai kebenaran, ingin tahu, ulet, tekun, dan pantang menyerah. Selain itu,
kemampuan bekerjasama, bertukar pendapat, mempertahankan pendapat, menerima
saran, dan kemampuan sosial lainnya dapat juga dilakukan melalui pembelajaran
IPA.
Berdasarkan uraian yang telah dijabarkan
pada artikel diatas, penulis ingin mendiskusikan beberapa pertanyaan dengan
para pembaca,sebagai berikut:
1. Menurut anda, Apakah penilaian proses belajar dan penilaian
hasil belajar itu sama atau berbeda? Coba anda jelaskan!
2. Bagaimana cara melaksanakan penilaian proses
pembelajaran sains pada kurikulum 2013?
3. Bagaimana fungsi penilaian proses terhadap
perkembangan peserta didik?
-TERIMA KASIH-
Terimakasih ulasannya, pertanyaan pertama lernah saya diskusikan juga dengan kelompok diskusi karena kebanyakan banyak yg menyamakannya. Setelah saya tinjau hasil dr diskusi, makan menurut saya berbeda. Penilaian proses dilakukan saat proses pembelajaran yg biasanya untuk melihat apakah proses tsb sdh efektif atau blm. Sedangkan penilain hasil adalah setelah proses belajar untuk melihat apakah sudah sampai tujuan pembelajarannya atau belum. Terimakasih
BalasHapusMenanggapi soal no 1.
BalasHapusMenurut saya berbeda, karena :
Penilaian proses dilaksanakan saat proses pembelajaran berlangsung. Penilaian proses merupakan penilaian yang menitikberatkan sasaran penilaian pada tingkat efektivitas kegiatan belajar mengajar dalam rangka pencapaian tujuan pengajaran. Penilaian proses belajar mengajar menyangkut penilaian terhadap kegiatan guru, kegiatan siswa, pola interaksi guru-siswa dan keterlaksanaan proses belajar mengajar.
Sedangkan penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu.
Assalamualaikum wr.wb
BalasHapusSaya mebcoba menanggapi pertanyaan no 2.
Bagaimana fungsi penilaian proses terhadap perkembangan peserta didik?
Melalui penilaian, siswa dapat mengetahui sejauhmana telah berhasil mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru. Apakah siswa merasa puas atau tidak puas atas hasil yang diperolehnya. Bila hasilnya memuaskan akan menyenangkan dan dapat memotivasi siswa untuk belajar lebih giat lagi sementara bila hasil tidak memuaskan maka ia akan berusaha agar penilaian berikutnya memperoleh hasil yang memuaskan.
Terima kasih
Menanggapi pertanyaan nomor 1.Antara keduanya tentu berbeda. Sebagaimana dijelaskan dalam artikel diatas, bahwa penilaian hasil belajar selalu berpusat ke siswa. Artinya siswa yang menjadi objek penilaian. Sedangkan penilaian proses belajar meliputi berbagai objek penilaian. Dari penilaian terhadap aiawa, terhadap guru, bahkan terhadap model pembelajaran yang sedang berlangsung.
BalasHapusTerimakasih,.
menanggapi pertanyaan No.3 Bagaimana fungsi penilaian proses terhadap perkembangan peserta didik?
BalasHapus1. Menggambarkan sejauh mana seorang peserta didik telah menguasai suatu kompetensi.
2. Mengevaluasi hasil belajar peserta didik dalam rangka membantu peserta didik memahami kemampuan dirinya, membuat keputusan tentang langkah berikutnya, baik untuk pemilihan program, pengembangan kepribadian maupun untuk penjurusan (sebagai bimbingan).
3. Menemukan kesulitan belajar dan kemungkinan prestasi yang bisa dikembangkan peserta didik dan sebagai alat diagnosis yang membantu pendidik menentukan apakah seseorang perlu mengikuti remedial atau pengayaan.
4. Sebagai kontrol bagi pendidik dan satuan pendidikan tentang kemajuan perkembangan peserta didik.
Menanggapi pertanyaan no 1
BalasHapuspenilaiaan proses dan penilaian hasil itu berbeda,
Penilaian proses dilaksanakan saat proses pembelajaran berlangsung. Penilaian proses merupakan penilaian yang menitikberatkan sasaran penilaian pada tingkat efektivitas kegiatan belajar mengajar dalam rangka pencapaian tujuan pengajaran. Penilaian proses belajar mengajar menyangkut penilaian terhadap kegiatan guru, kegiatan siswa, pola interaksi guru-siswa dan keterlaksanaan proses belajar mengajar.
sedangkan penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu. Hal ini mengisyaratkan bahwa objek yang dinilainya adalah hasil belajar siswa. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian luas mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik.
saya akan mencoba menjawab pertanyaan no 3. Bagaimana fungsi penilaian proses terhadap perkembangan peserta didik?
BalasHapusmenurut saya fungsi penilaian proses untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam memahami materi yg telah diajarkan oleh guru. terimakasih ^_^
saya akan menanggapi pertanyaan sdri. Della mengenai: Bagaimana fungsi penilaian proses terhadap perkembangan peserta didik?
BalasHapus-menurut saya, penilaian dalam pembelajaran digunakan untuk melihat sejauh mana siswa dapat menguasai materi pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya dan untuk melihat apakah siswa tersebut telah memenuhi standar kompetensi dan tujuan pembelajaran yang menjadi target dalam pembelajaran. dalam penilaian, bukan hanya melihat dari segi hasil belajar saja, tetapi bisa juga menilai dari segi proses pengajarannya. dengan adanya penilaian, seorang guru bisa dapat melakukan revisi dalam pengajarannya sehingga pengajaran yang dirasa kurang tepat dapat diperbaiki agar dapat berjalan efisien dan efektiv.
Terima kasih atas ulasan yangdiberikan. Saya akan menangaapi pertanyaaan ketiga bagaimana fungsi penilaian proses terhadap perkembangan peserta didik. Fungsi Penilaian
BalasHapus1. Menggambarkan sejauh mana seorang peserta didik telah menguasai suatu kompetensi.
2. Mengevaluasi hasil belajar peserta didik dalam rangka membantu peserta didik memahami kemampuan dirinya, membuat keputusan tentang langkah berikutnya, baik untuk pemilihan program, pengembangan kepribadian maupun untuk penjurusan (sebagai bimbingan).
3. Menemukan kesulitan belajar dan kemungkinan prestasi yang bisa dikembangkan peserta didik dan sebagai alat diagnosis yang membantu pendidik menentukan apakah seseorang perlu mengikuti remedial atau pengayaan.
4. Sebagai kontrol bagi pendidik dan satuan pendidikan tentang kemajuan perkembangan peserta didik.
menanggapi pertanyaan ke 3, Bagaimana fungsi penilaian proses terhadap perkembangan peserta didik... disini sya coba share, dengan adanya penilaian proses maka akan ada interaksi yang baik antara siswa dengan guru, dimana siswa akan tertib dalam belajar, dalam perkembanganya siswa akan mencoba menjadi lebih baik bedasarkan observasi siswa yang dilakukan guru, artinya guru mengevaluasi peserta didik daqn peserta didik memperbaiki proses pembelajaranya.
BalasHapusSaya akan menanggapi pertanyaan no.3
BalasHapusdengan adanya penilaian siswa dapat mengetahui sejauhmana telah berhasil mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru dan dapat memotivasi siswa untuk belajar lebih giat lagi.
mencoba menanggapi pertanyaan nomor 1, Apakah penilaian proses belajar dan penilaian hasil belajar itu sama atau berbeda?
BalasHapuspenilaian proses dilaksanakan saat proses pembelajaran berlangsung, dan merupakan penilaian yang menitikberatkan sasaran penilaian pada tingkat efektifitas kegiatan belajar mengajar dalam rangka pencapaian tujuan pengajaran. penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik pada semua mata pelajaran.
Menyikapi pertanyaan no 1.?Nilaian proses belajar dan penilaian hasil belajar itu tidak sama karena penilaian proses di lakukan awal pembelajaran dan sedangkan penilaian jadi di lakukan setelah pembelajaran selesai.
BalasHapusSaya ingin menanggapi pertanyaan nmor 1, menurut saya penilaian proses dan penilaian hasil belajar itu berbeda, jika proses dilakukan saat proses pembelajaran berlangsung sedangkan penilaian hasil mencakup hasil siswa setelah melaksanakan pembelajaran tersebut
BalasHapusFungsi penilaian proses terhadap perkembangan peserta didik antara lain Penilaian membantu siswa merealisasikan dirinya untuk mengubah atau mengembangkan perilakunya, Penilaian membantu siswa mendapat kepuasan atas apa yang telah dikerjakannya, Penilaian membantu guru untuk menetapkan apakah metode mengajar yang digunakannya telah memadai, dan Penilaian membantu guru membuat pertimbangan administrasi.
BalasHapusSalam
Agung Laksono
terima kasih, menjawab soal nomor 3 Bagaimana fungsi penilaian proses terhadap perkembangan peserta didik?
BalasHapus1. melihat kemampuan siswa baik kognitif, afektif dan psikomotor.
2. menjadikan siswa lebih memahami pembelajaran.
3. memotifasi siswa dalam belajar
Assalamualaikum, saya mencoba menjawab pertanyaan nomor 1. menurut saya ada bedanya dimana penilaian merupakan rangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.
BalasHapussedangkan proses penilaian pembelajaran adalah adanya interaksi ataupun timbal balik antara guru dan siswa, sehingga siswa berperan secara aktif, dri stu siswa mendaparkan penilaian dari guru.
terima kasih.
wasalamualaikum
menenggapi pertanyaan nomor 1 kedua penilaian ini berbeda karena Penilaian proses dilaksanakan saat proses pembelajaran berlangsung untuk melihat kefektipan suatu model pembelajaran, bhan ajar dan segala aspek yang terjadi selama proses pembelajaran berlansung. dan sejauh mana keberhasilan keterlaksanaan proses belajar mengajar itu berlansung.
BalasHapusSedangkan penilaian hasil belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan pada akir pembelajaran untuk menilai keberhasilan siswa dalam menyerap materi2 yang diajarkan selama proses pembelajaran berlansung.
Tujuan penilaian proses belajar mengajar adalah untuk mengetahui kegiatan belajar mengajar, terutama efesiensi, keefektifan, dan produktivitas dalam mencapai tujuan pengajaran.digunakan sebagai alat untuk mengetahui perkembangan belajar siswa.
BalasHapusMenurut anda, Apakah penilaian proses belajar dan penilaian hasil belajar itu sama atau berbeda? Coba anda jelaskan! berbeda penilaian proses belajar ini dilakukan saat pembelajaran berlangsung yang menitik beratkan kepada kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajran sedangkan penilaian hasil belajar penilaian hasil belajar yg diperoleh siswa dengan terjadinya perubahan pengetahuan dan tingkah laku pada siswa baik jangka pendek maupun jangka panjang
BalasHapus