Rabu, 21 Februari 2018

SISTEM PENILAIAN PROSES PEMBELAJARAN SAINS

PENILAIAN
Menurut Depdiknas (2004) Penilaian (assessment) adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauhmana hasil belajar siswa atau ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan) siswa. Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar Peserta Didik. Penilaian menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau hasil belajar seorang siswa Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Penilaian dapat dilakukan selama pembelajaran berlangsung (penilaian proses) dan setelah pembelajaran usai dilaksanakan (penilaian hasil/produk).
Ciri penilaian menurut Sudjana (2005) adalah adanya objek atau program yang di-nilai dan adanya kriteria sebagai dasar untuk membandingkan antara kenyataan berdasarkan kriteria. Perbandingan tersebut dapat bersifat mutlak artinya hasil perbandingan tersebut menggambarkan posisi objek yang dinilai ditinjau dari kri-teria yang berlaku. Sedangkan perbandingan bersifat relatif, artinya hasil perbandingan lebih menggambarkan posisi suatu objek lainnya dengan bersumber pada kriteria yang sama.

TUJUAN PENILAIAN
Sudjana (2005) menyebutkan bahwa tujuan dari penilaian adalah:
1.      Mendeskripsikan kecakapan belajar pada siswa sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangan dalam berbagai bidang studi atau mata pelajaran yang ditempuhnya.
2.      Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah, yakni seberapa jauh keefektifannya dalam mengubah tingkah laku para siswa ke arah tujuan pendidikan yang diharapkan.
3.      Menentukan tindak lanjut hasil penilaian, yakni melakukan perbaikan dan penyempurnaan dalam hal progam pendidikan dan pengajaran serta stra-tegi pelaksanaannya.
4.      Memberikan pertanggungjawaban (accountability) dari pihak sekolah ke-pada pihak-pihak yang berkepentingan.

FUNGSI PENILAIAN
Tujuan pembelajaran pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku pada diri siswa. Oleh sebab itu dalam penilaian hendaknya diperiksa sejauh mana perubahan tingkah laku siswa telah terjadi melalui proses belajarnya. Dengan mengetahui tercapai tidaknya tujuan pembelajaran, dapat diambil tindakan perbaikan proses pembelajaran dan perbaikan siswa yang bersangkutan. Dengan perkataan lain, hasil penilaian tidak hanya bermanfaat untuk mengetahui tercapai tidaknya perubahan tingkah laku siswa, tetapi juga sebagai umpan balik bagi upaya memperbaiki proses pembelajaran.
Dalam penilaian ini dilihat sejauh mana keefektifan proses pebelajaran dalam mengupayakan perubahan tingkah laku siswa. Oleh sebab itu, penilaian hasil dan proses belajar saling berkaitan satu sama lain sebab hasil belajar yang dicapai siswa merupakan akibat dari proses pembelajaran yang ditempuhnya (pengalaman belajarnya). Sejalan dengan pengertian diatas maka penilaian berfungsi sebagai berikut:
     a.       Alat untuk mengetahui tercapai-tidaknya tujuan pembelajaran. Dengan fungsi ini maka penilaian harus mengacu pada rumusan-rumusan tujuan pembelajaran sebagai penjabaran dari kompetensi mata pelajaran.
    b.      Umpan balik bagi perbaikan proses belajar-mengajar. Perbaikan mungkin dilakukan dalam hal tujuan pembelajaran, kegiatan atau pengalaman belajar siswa, strategi pembelajaran yang digunakan guru, media pembelajaran, dll.
     c.       Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa kepada para orang tuanya. Dalam laporan tersebut dikemukakan kemampuan dan kecakapan belajar siswa dalam berbagai bidang studi atau mata pelajaran dalam bentuk nilai-nilai prestasi yang dicapainya.
PENILAIAN PROSES PEMBELAJARAN
Penilaian proses merupakan penilaian yang menitikberatkan sasaran penilaian pada tingkat efektivitas kegiatan belajar mengajar dalam rangka pencapaian tujuan pengajaran. Penilaian proses pembelajaran adalah upaya memberi nilai terhadap kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa dan guru dalam mencapai tujuan-tujuan pengajaran. Penilaian proses merupakan upaya mengumpulkan informasi tentang kemajuan belajar siswa. Penilaian proses belajar mengajar menyangkut penilaian terhadap kegiatan guru, kegiatan siswa, pola interaksi guru-siswa dan keterlaksanaan proses belajar mengajar.
Sasaran yang dinilai dalam penilaian proses adalah tingkat efektivitas KBM dalam rangka pencapaian tujuan pengajaran. Jenis penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui kemajuan belajar siswa untuk keperluan perbaikan dan peningkatan kegiatan belajar siswa serta untuk memperoleh umpan balik bagi perbaikan pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar.
Penilaian proses dan hasil belajar dilakukan untuk memantau kemajuan siswa dan menilai penguasaan kompetensi yang diharapkan. Hasil penilaian ini mencerminkan tingkat efektivitas pembelajaran. Penilaian proses dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti tanya jawab, observasi partisipasi siswa dalam diskusi, atau observasi kinerja dalam berlatih menguasai keterampilan tertentu, yang disertai dengan balikan. Oleh karena fungsinya untuk memantau dan memperbaiki, maka penilaian proses harus dilakukan secara berkesinambungan.
Penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian otentik
(authentic assesment) yang menilai kesiapan siswa, proses, dan hasil belajar secara utuh. Penilaian proses dan hasil belajar siswa tercermin dalam nilai ujian tengah semester, nilai ujian akhir semester, dan nilai akhir siswa dalam mata pelajaran tersebut. Nilai–nilai ini digunakan oleh guru dan tim sekolah sebagai salah satu tolok ukur efektivitas pembelajaran, yang kemudian ditindaklanjuti dengan perbaikan jika diperlukan.
Untuk mengetahui kegiatan kemajuan belajar, serta hasil belajar dapat digunakan 3 jenis penilaian, yaitu : ulangan harian (formatif), tugas dan pekerjaan rumah, serta ulangan umum (sumatif).
    1)      Ulangan harian dapat dilakukan dalam bentuk tulis, lisan/mencongak, perbuatan, dan pengamatan pada setiap akhir pokok bahasan. Ulangan harian dilaksanakan minimal 4 kali dalam satu semester.
   2)      Tugas dan pekerjaan rumah dilaksanakan untuk setiap mata pelajaran di setiap tingkatan/kelas. Pemberian tugas dan pekerjaan rumah dilakukan secara teus menerus dengan menggunakan teknik yang bervariasi, sesuai dengan karakteristik mata pelajaran (pokok bahasan). Pelaksanaan pemberian tugas dan pekerjaan rumah hendaknya memperhatikan ketentuan-ketentuan berikut.
a)         Jumlah tugas dan pekerjaan rumah hendaknya tidak memberatkan siswa.
b)        Tujuan pokok pemberian tugas dan pekerjaan rumah adalah agar siswa dapat menerapkan atau menggunakan apa yang telah dipelajarinya.
c)         Waktu pemberian tugas dan pekerjaan rumah diatur sedemikian rupa, sehingga tidak terjadi dalam waktu yang sama.
     3)      Ulangan umum (sumatif) dilakukan dalam bentuk tulis, lisan, atau perbuatan pada akhir semester. Alat penilaian yang digunakan disesuaikan dengan karakteristik setiap mata pelajaran, tingkat kelas, dan kondisi yang ada. Bentuk soal uraian lebih diutamakan, dengan maksud untuk merangsang daya pikir siswa dan melatih siswa dalam mengemukakan pendapat, tanggapan, dan pemikirannya

Jenis penilaian yang pertama dari kedua (ulangan dan tugas/pekerjaan rumah) dapat dikategorikan sebagai penilaian proses, sedangkan jenis penilaian yang ketiga (ulangan umum) termasuk penilaian hasil belajar.  Penilaian proses dapat dilakukan dengan menggunakan dua jenis alat penilaian, yakni menggunakan alat yang berupa tes dan nontes. Jenis tes yang dapat digunakan berupa tes tulis, tes lisan, dan tes perbuatan/tindakan. Para ahli menyarankan, sebaiknya tes yang digunakan dalam penilaian proses berupa tes uraian, bukan tes objektif, dengan pertimbangan tes uraian dapat mendorong siswa untuk berpikir analitis, kritis, dan kreatif.
Penilaian proses dan hasil belajar siswa tercermin dalam nilai ujian tengah semester, nilai ujian akhir semester, dan nilai akhir siswa dalam mata pelajaran tersebut. Nilai–nilai ini digunakan oleh guru dan tim sekolah sebagai salah satu tolok ukur  efektivitas pembelajaran, yang kemudian ditindaklanjuti dengan perbaikan jika diperlukan.
Pusat perhatian penilaian proses belajar adalah tingkat efektivitas proses kegiatan belajar dalam mencapai tujuan pengajaran sedangkan pusat perhatian penilaian hasil belajar adalah tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi yang dipelajari. Keduanya bersifat saling mengisi, masalah proses dan hasil sama pentingnya. Hasil yang baik dapat dicapai jika proses belajar mengajarnya baik dan proses yang baik akan dapat melahirkan hasil yang baik pula. 
Tujuan penilaian proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah untuk mengetahui kegiatan belajar mengajar, terutama efesiensi, keefektifan, dan produktivitas dalam mencapai tujuan pengajaran. Dimensi penilaian proses belajar mengajar berkenaan dengan komponen-komponen proses belajar mengajar seperti:
1. Tujuan pengajaran atau instruksional
2. Bahan pengajaran
3. Kondisi siswa dan kegiatan belajarnya.
4. Kondisi guru dan kegiatan belajarnya.
5. Alat dan sumber belajar yang digunakan.
6. Tehnik dan cara pelaksanaan penilaianya

KRITERIA PENILAIAN PROSES
Penilaian proses belajar mengajar memiliki beberapa kriteria, dimana Kriteria ini penting sebagai tolok ukur keberhasilan proses belajar-mengajar.
1.    Konsistensi kegiatan belajar mengajar dengan kurikulum.
Kurikulum adalah   program belajar mengajar yang telah ditentukan sebagai acuan apa yang seharusnya dilaksanakan. Keberhasilan proses belajar mengajar dilihat sejauh mana acuan tersebut dilaksanakan secara nyata dalam bentuk dan aspek-aspek:
a.Tujuan-tujuan pengajaran
b.Bahan pengajaran yang diberikan
c.Jenis kegiatan yang dilaksanakan
d.Cara melaksanakan setiap jenis kegiatan
e. Peralatan yang digunakan untuk masing-masing kegiatan
f. Penilaian yang digunakan untuk setiap tujuan.

2. Keterlaksanaannya oleh guru
Dalam hal ini adalah sejauh mana kegiatan program yang telah dilaksanakan oleh guru tanpa mengalami hambatan dan kesulitan yang berarti. Dengan apa yang direncanakan dapat diwujudkan sebagaimana seharusnya, keterlaksanaan ini dapat dilihat dalam hal :
a. Mengkodisikan kegiatan belajar siswa.
b. Menyiapkan alat, sumber dan perlengkapan belajar.
c. Waktu yang disediakan untuk waktu belajar mengajar.
d. Memberikan bantuan dan bimbingan belajar kepada siswa.
e.  Melaksanakan proses dan hasil belajar siswa.
f.  Menggeneralisasikan hasil belajar saat itu dan tindak lanjut untuk kegiatan belajar   mengajar berikutnya.

3. Keterlaksanaannya oleh siswa
Dilihat sejauh mana siswa melakukan kegiatan pembelajaran dengan program yang telah ditentukan guru tanpa mengalami hambatan dan kesulitan yang berarti, hal ini mencakup:
a.    Memahami dan mengikuti petunjuk yang diberikan oleh guru.
b.    Semua siswa turut melakukan kegiatan belajar.
c.    Tugas-tugas belajar dapat diselesaikan sebagaimana mestinya.
d.   Manfaat semua sumber belajar yang disediakan guru.
e.    Menguasai tujuan-tujuan pengajaran yang telah ditetapkan guru.


4. Motivasi belajar siswa
Keberhasilan proses belajar-mengajar dapat dilihat dalam motivasi belajar yang ditujukan para siswa pada saat melaksanakan kegiatan belajar mengajar . dalam hal :
a.    Minat dan perhatian siswa terhadap pelajaran.
b.    Semangat siswa untuk melakukan tugas-tugas belajarnya.
c.    Tanggung jawab siswa dalam mengerjakan tugas-tugas belajarnya.
d.   Reaksi yang ditunjukan siswa terhadap stimulus yang diberikan guru.
e.    Rasa senang dan puas dalam mengerjakan tugas yang diberikan.

       5.      Keaktifan para siswa dalam kegiatan belajar
Penilaian proses belajar mengajar terutama adalah melihat sejauh mana keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar , keaktifan siswa dapat dilihat dalam  hal :
a.     Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya.
b.    Terlibat dalam pemecahan masalah.
c.     Bertanya kepada teman atau guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapi.
d.    Berusaha tahu mencari informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah.
e.     Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru.
f.     Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya.
g.    Melatih diri dalam memecahkan masalah atau soal yang sejenis.
h.    Kesempatan mengunakan atau menerapkan apa yang telah diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya.

        6.      Interaksi guru dan siswa
Interaksi guru dan siswa berkenaan dengan hubungan timbal balik dalam melakukan kegiatan belajar mengajar, hal ini dapat dilihat:
a.       Tanya jawab atau dialog antara guru dengan siswa atau antara siswa dengan siswa.
b.      Bantuan guru terhadap siswa yang mengalami kesulitan belajar, baik secara individual mupun secara kelompok.
c.       Dapatnya guru dan siswa tertentu dijadikan sumber belajar.
d.      Senangtiasa beradanya guru dalam situasi belajar mengajar sebagai fasilitator belajar.
e.       Tampilnya guru sebagai pemberi jalan eluar manakala siswa menghadapi jalan buntu dalam tugas belajarnya.
f.       Adanya kesempatan mendapat umpan balik secara berkesinambungan dari hasil belajar yang diperoleh siswa.

7. Kemampuan atau keterampilan guru mengajar
Keterampilan guru mengajar merupakan puncak keahlian guru yang professional dalam hal bahan pengajaran, komunikasi dengan siswa, metode mengajar, dll. Beberapa indikator dalam menilai kemampuan ini antara lain :
a.         Menguasai bahan pelajaran yang diajarkan kepada siswa.
b.         Terampil berkomunikasi dengan siswa.
c.         Menguasai kelas sehingga dapat mengendalikan kegiatan kelas.
d.        Terampil mengunakan berbagai alat dan sumber belajar.
e.         Terampil mengajukan pertanyaan, baik lisan maupun tulisan.

 8. Kualitas hasil belajar yang diperoleh siswa
Salah satu keberhasilan proses belajar-mengajar dilihat dari hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Dalam hal ini aspek yang dilihat antara lain:
a.       Perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku siswa setelah menyelesaikan pengalaman belajarnya.
b.      Kualitas dan kuantitas penguasaan tujuan instruksional oleh para siswa.
c.       Jumlah siswa yang dapat mencapai tujuan instruksional minimal 75 dari jumlah intrusional yang harus dicapai.
d.      Hasil belajar tahan lama diingat dan dapat digunakan sebagai dasar dalam mempelajari bahan berikutnya.
ASPEK PENILAIAN
Tujuan IPA (Sains) adalah menguasai pengetahuan IPA (Sains), memahami dan menerapkan konsep IPA, menerapkan keterampilan proses, dan mengembangkan sikap. Tujuan penilaian ini sejalan dengan tiga aspek dalam kerangka kurikulum IPA seperti ditunjukkan di bawah:
1. Penilaian Pengetahuan, pemahaman dan penerapan konsep IPA
2. Penilaian Keterampilan dan Proses
3. Penilaian karakter dan sikap (sikap ilmiah)

Penjelasan ketiga jenis penilaian tersebut di atas adalah sebagai berikut:
1.      Penilaian Pengetahuan, Pemahaman dan Penerapan Konsep IPA
Penilaian pengetahuan IPA merupakan produk dari pembelajaran IPA. Penilaian ini bertujuan untuk melihat penguasaan peserta didik terhadap fakta, konsep, prinsip, dan hukum-hukum dalam IPA dan penerapannya dalam kehidupan. Peserta didik diharapkan dapat menggunakan pemahamannya tersebut untuk membuat keputusan, berpartisipasi di masyarakat, dan menanggapi isu-isu lokal dan global.

2.      Penilaian Keterampilan Proses
Penilaian dilakukan tidak hanya terhadap produk, tetapi juga proses. Penilaian proses IPA dilakukan terhadap keterampilan proses IPA, meliputi keterampilan dasar IPA dan keterampilan terpadu tingkat awal. Keterampilan proses IPA dasar meliputi observasi, inferensi, melakukan pengukuran, menggunakan bilangan, klasifikasi, komunikasi, dan prediksi. Di samping itu, peserta didik mulai diperkenalkan dengan kemampuan melakukan percobaan sederhana dengan dua variabel atau lebih untuk menguji hipotesis tentang hubungan antar variabel. Peserta didik juga dilatih mengkomunikasikan hasil belajarnya melalui berbagai bentuk sepeti debat, diskusi, presentasi, tulisan, dan bentuk ekspresif lainnya. Dari berbagai keterampilan proses ilmiah, berikut adalah enam keterampilan dasar yang perlu dikuasai untuk peserta didik. 
a. Observasi
Penilaian keterampilan melakukan observasi dinilai pada saat melakukan observasi dalam rangka memperoleh data hasil penginderaan terhadap objek dan fenomena alam menggunakan panca indera. Informasi yang diperoleh menimbulkan rasa ingin tahu, pertanyaan, interpretasi, dan investigasi.
b. Komunikasi
Keterampilan berkomunikasi secara ilmiah menggunakan berbagai cara, seperti menggunakan grafik, carta, peta, simbol, diangram, rumus matematis, dan demonstrasi visual, baik secara tertulis maupun lisan.
c. Klasifikasi
Keterampilan melakukan klasifikasi diperlukan untuk mengelompokkan berbagai objek untuk mempermudah mempelajarinya, berdasarkan persamaan, perbedaan, dan saling keterkaitan obyek.
d. Pengukuran
Keterampilan melakukan pengukuran menggunakan alat ukur standar untukmelakukan observasi secara kuantitatif, membandingkan, dan mengklasifikasikan, serta mengkomunikasikannya secara efektif. Alat pengukuran meliputi penggaris, meteran, neraca, gelas ukur, termometer, pH meter, Higrometer, dan sebagainya.
e. Inferensi
Keterampilan melakukan interpretasi dan menjelaskan kejadian di sekitar kita.Kemampuan ini dibutuhkan antara lain untuk menyusun hipotesis. Interpretasi menghubungkan pengalaman lampau dengan apa yang sedang dilihat.
f. Prediksi
Keterampilan melakukan prediksi ditentukan oleh observasi yang teliti dan inferensi untuk memprediksi apa yang akan terjadi untuk menentukan reaksi yang tepat terhadap lingkungan.
g. Percobaan Sederhana
Keterampilan melakukan percobaan diawali dengan kemampuan menyusunpertanyaan, mengidentifikasi variabel, mengemukakan hipotesis, mengidentifikasi variabel kontrol, membuat desain percobaan, melakukan percobaan, mengumpulkan data, dan interpretasi data.

3. Penilaian sikap
    Penilaian sikap ilmiah meliputi sikap obyektif, terbuka, tidak menerima begitusaja sesuatu sebagai kebenaran, ingin tahu, ulet, tekun, dan pantang menyerah. Selain itu, kemampuan bekerjasama, bertukar pendapat, mempertahankan pendapat, menerima saran, dan kemampuan sosial lainnya dapat juga dilakukan melalui pembelajaran IPA.

Berdasarkan uraian yang telah dijabarkan pada artikel diatas, penulis ingin mendiskusikan beberapa pertanyaan dengan para pembaca,sebagai berikut:
1.   Menurut anda, Apakah penilaian proses belajar dan penilaian hasil belajar itu sama atau berbeda? Coba anda jelaskan!
2.    Bagaimana cara melaksanakan penilaian proses pembelajaran sains pada kurikulum 2013?
3.    Bagaimana fungsi penilaian proses terhadap perkembangan peserta didik?

                                             -TERIMA KASIH-

20 komentar:

  1. Terimakasih ulasannya, pertanyaan pertama lernah saya diskusikan juga dengan kelompok diskusi karena kebanyakan banyak yg menyamakannya. Setelah saya tinjau hasil dr diskusi, makan menurut saya berbeda. Penilaian proses dilakukan saat proses pembelajaran yg biasanya untuk melihat apakah proses tsb sdh efektif atau blm. Sedangkan penilain hasil adalah setelah proses belajar untuk melihat apakah sudah sampai tujuan pembelajarannya atau belum. Terimakasih

    BalasHapus
  2. Menanggapi soal no 1.
    Menurut saya berbeda, karena :

    Penilaian proses dilaksanakan saat proses pembelajaran berlangsung. Penilaian proses merupakan penilaian yang menitikberatkan sasaran penilaian pada tingkat efektivitas kegiatan belajar mengajar dalam rangka pencapaian tujuan pengajaran. Penilaian proses belajar mengajar menyangkut penilaian terhadap kegiatan guru, kegiatan siswa, pola interaksi guru-siswa dan keterlaksanaan proses belajar mengajar.

    Sedangkan penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu.

    BalasHapus
  3. Assalamualaikum wr.wb
    Saya mebcoba menanggapi pertanyaan no 2.
    Bagaimana fungsi penilaian proses terhadap perkembangan peserta didik?
    Melalui penilaian, siswa dapat mengetahui sejauhmana telah berhasil mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru. Apakah siswa merasa puas atau tidak puas atas hasil yang diperolehnya. Bila hasilnya memuaskan akan menyenangkan dan dapat memotivasi siswa untuk belajar lebih giat lagi sementara bila hasil tidak memuaskan maka ia akan berusaha agar penilaian berikutnya memperoleh hasil yang memuaskan.
    Terima kasih

    BalasHapus
  4. Menanggapi pertanyaan nomor 1.Antara keduanya tentu berbeda. Sebagaimana dijelaskan dalam artikel diatas, bahwa penilaian hasil belajar selalu berpusat ke siswa. Artinya siswa yang menjadi objek penilaian. Sedangkan penilaian proses belajar meliputi berbagai objek penilaian. Dari penilaian terhadap aiawa, terhadap guru, bahkan terhadap model pembelajaran yang sedang berlangsung.
    Terimakasih,.

    BalasHapus
  5. menanggapi pertanyaan No.3 Bagaimana fungsi penilaian proses terhadap perkembangan peserta didik?
    1. Menggambarkan sejauh mana seorang peserta didik telah menguasai suatu kompetensi.
    2. Mengevaluasi hasil belajar peserta didik dalam rangka membantu peserta didik memahami kemampuan dirinya, membuat keputusan tentang langkah berikutnya, baik untuk pemilihan program, pengembangan kepribadian maupun untuk penjurusan (sebagai bimbingan).
    3. Menemukan kesulitan belajar dan kemungkinan prestasi yang bisa dikembangkan peserta didik dan sebagai alat diagnosis yang membantu pendidik menentukan apakah seseorang perlu mengikuti remedial atau pengayaan.
    4. Sebagai kontrol bagi pendidik dan satuan pendidikan tentang kemajuan perkembangan peserta didik.

    BalasHapus
  6. Menanggapi pertanyaan no 1
    penilaiaan proses dan penilaian hasil itu berbeda,
    Penilaian proses dilaksanakan saat proses pembelajaran berlangsung. Penilaian proses merupakan penilaian yang menitikberatkan sasaran penilaian pada tingkat efektivitas kegiatan belajar mengajar dalam rangka pencapaian tujuan pengajaran. Penilaian proses belajar mengajar menyangkut penilaian terhadap kegiatan guru, kegiatan siswa, pola interaksi guru-siswa dan keterlaksanaan proses belajar mengajar.

    sedangkan penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu. Hal ini mengisyaratkan bahwa objek yang dinilainya adalah hasil belajar siswa. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian luas mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik.

    BalasHapus
  7. saya akan mencoba menjawab pertanyaan no 3. Bagaimana fungsi penilaian proses terhadap perkembangan peserta didik?
    menurut saya fungsi penilaian proses untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam memahami materi yg telah diajarkan oleh guru. terimakasih ^_^

    BalasHapus
  8. saya akan menanggapi pertanyaan sdri. Della mengenai: Bagaimana fungsi penilaian proses terhadap perkembangan peserta didik?

    -menurut saya, penilaian dalam pembelajaran digunakan untuk melihat sejauh mana siswa dapat menguasai materi pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya dan untuk melihat apakah siswa tersebut telah memenuhi standar kompetensi dan tujuan pembelajaran yang menjadi target dalam pembelajaran. dalam penilaian, bukan hanya melihat dari segi hasil belajar saja, tetapi bisa juga menilai dari segi proses pengajarannya. dengan adanya penilaian, seorang guru bisa dapat melakukan revisi dalam pengajarannya sehingga pengajaran yang dirasa kurang tepat dapat diperbaiki agar dapat berjalan efisien dan efektiv.

    BalasHapus
  9. Terima kasih atas ulasan yangdiberikan. Saya akan menangaapi pertanyaaan ketiga bagaimana fungsi penilaian proses terhadap perkembangan peserta didik. Fungsi Penilaian

    1. Menggambarkan sejauh mana seorang peserta didik telah menguasai suatu kompetensi.

    2. Mengevaluasi hasil belajar peserta didik dalam rangka membantu peserta didik memahami kemampuan dirinya, membuat keputusan tentang langkah berikutnya, baik untuk pemilihan program, pengembangan kepribadian maupun untuk penjurusan (sebagai bimbingan).

    3. Menemukan kesulitan belajar dan kemungkinan prestasi yang bisa dikembangkan peserta didik dan sebagai alat diagnosis yang membantu pendidik menentukan apakah seseorang perlu mengikuti remedial atau pengayaan.

    4. Sebagai kontrol bagi pendidik dan satuan pendidikan tentang kemajuan perkembangan peserta didik.

    BalasHapus
  10. menanggapi pertanyaan ke 3, Bagaimana fungsi penilaian proses terhadap perkembangan peserta didik... disini sya coba share, dengan adanya penilaian proses maka akan ada interaksi yang baik antara siswa dengan guru, dimana siswa akan tertib dalam belajar, dalam perkembanganya siswa akan mencoba menjadi lebih baik bedasarkan observasi siswa yang dilakukan guru, artinya guru mengevaluasi peserta didik daqn peserta didik memperbaiki proses pembelajaranya.

    BalasHapus
  11. Saya akan menanggapi pertanyaan no.3
    dengan adanya penilaian siswa dapat mengetahui sejauhmana telah berhasil mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru dan dapat memotivasi siswa untuk belajar lebih giat lagi.

    BalasHapus
  12. mencoba menanggapi pertanyaan nomor 1, Apakah penilaian proses belajar dan penilaian hasil belajar itu sama atau berbeda?
    penilaian proses dilaksanakan saat proses pembelajaran berlangsung, dan merupakan penilaian yang menitikberatkan sasaran penilaian pada tingkat efektifitas kegiatan belajar mengajar dalam rangka pencapaian tujuan pengajaran. penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik pada semua mata pelajaran.

    BalasHapus
  13. Menyikapi pertanyaan no 1.?Nilaian proses belajar dan penilaian hasil belajar itu tidak sama karena penilaian proses di lakukan awal pembelajaran dan sedangkan penilaian jadi di lakukan setelah pembelajaran selesai.

    BalasHapus
  14. Saya ingin menanggapi pertanyaan nmor 1, menurut saya penilaian proses dan penilaian hasil belajar itu berbeda, jika proses dilakukan saat proses pembelajaran berlangsung sedangkan penilaian hasil mencakup hasil siswa setelah melaksanakan pembelajaran tersebut

    BalasHapus
  15. Fungsi penilaian proses terhadap perkembangan peserta didik antara lain Penilaian membantu siswa merealisasikan dirinya untuk mengubah atau mengembangkan perilakunya, Penilaian membantu siswa mendapat kepuasan atas apa yang telah dikerjakannya, Penilaian membantu guru untuk menetapkan apakah metode mengajar yang digunakannya telah memadai, dan Penilaian membantu guru membuat pertimbangan administrasi.

    Salam
    Agung Laksono

    BalasHapus
  16. terima kasih, menjawab soal nomor 3 Bagaimana fungsi penilaian proses terhadap perkembangan peserta didik?
    1. melihat kemampuan siswa baik kognitif, afektif dan psikomotor.
    2. menjadikan siswa lebih memahami pembelajaran.
    3. memotifasi siswa dalam belajar

    BalasHapus
  17. Assalamualaikum, saya mencoba menjawab pertanyaan nomor 1. menurut saya ada bedanya dimana penilaian merupakan rangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.
    sedangkan proses penilaian pembelajaran adalah adanya interaksi ataupun timbal balik antara guru dan siswa, sehingga siswa berperan secara aktif, dri stu siswa mendaparkan penilaian dari guru.
    terima kasih.
    wasalamualaikum

    BalasHapus
  18. menenggapi pertanyaan nomor 1 kedua penilaian ini berbeda karena Penilaian proses dilaksanakan saat proses pembelajaran berlangsung untuk melihat kefektipan suatu model pembelajaran, bhan ajar dan segala aspek yang terjadi selama proses pembelajaran berlansung. dan sejauh mana keberhasilan keterlaksanaan proses belajar mengajar itu berlansung.

    Sedangkan penilaian hasil belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan pada akir pembelajaran untuk menilai keberhasilan siswa dalam menyerap materi2 yang diajarkan selama proses pembelajaran berlansung.

    BalasHapus
  19. Tujuan penilaian proses belajar mengajar adalah untuk mengetahui kegiatan belajar mengajar, terutama efesiensi, keefektifan, dan produktivitas dalam mencapai tujuan pengajaran.digunakan sebagai alat untuk mengetahui perkembangan belajar siswa.

    BalasHapus
  20. Menurut anda, Apakah penilaian proses belajar dan penilaian hasil belajar itu sama atau berbeda? Coba anda jelaskan! berbeda penilaian proses belajar ini dilakukan saat pembelajaran berlangsung yang menitik beratkan kepada kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajran sedangkan penilaian hasil belajar penilaian hasil belajar yg diperoleh siswa dengan terjadinya perubahan pengetahuan dan tingkah laku pada siswa baik jangka pendek maupun jangka panjang

    BalasHapus

 

Model dan Evaluasi Pembelajaran Sains Template by Ipietoon Cute Blog Design